Tugas
Nama : Melia Hanida Putri
Kelas : XII BDP 2
Absen : 20
Nama Tanaman : Sri Rejeki
Nama Latin : Dieffenbachia Seguine
Harga Jual : Bibit Rp18.000,-
Mekar Rp50.000,-
Kegunaan dan Manfaat : Tanaman sri rejeki adalah salah satu jenis flora yang ditetapkan oleh NASA melalui studi kebersihan udara sebagai tanaman yang efektif menghilangkan polutan rumah tangga, seperti formaldehida dan benzena yang ada di udara.
Cara menanam : Secara alami tanaman ini tumbuh di kawasan hutan hujan tropis. Di habitat aslinya tumbuhan sri rejeki memerlukan instensitas penyinaran rendah atau tempat teduh dengan kelembaban tinggi dan suhu setidaknya diatas 15 derajat Celcius. Srirejeki yang tumbuh di tempat yang terlalu dingin akan menyebabkan munculnya bercak-bercak gelap pada daun-daunnya.
1. Persiapkan media tanam Media tanam yang cocok untuk tanaman aglonema yaitu media berbahan sekam, tanah lempung, serta pasir dengan perbandingan 2 : 2 : 1. Untuk tanaman aglonema muda, dapat menggunakan campuran sekam bakar, pasir, cocopeat, dan dolomite. Pembibitan aglonema dilakukan dengan menggunakan benih.
2. Menyiapkan benih Benih diambil dari aglonema dewasa lalu direndam selama 3 jam sebelum disemai. Media pembibitan aglonema dapat berupa tanah dan arang sekam perbandingan 1:1. Selanjutnya dimasukkan benih aglonema ke dalam media semai dan dilakukan pemeliharaan berupa penyiraman rutin.
3. Penanaman Seminggu setelah disemai, bibit aglonema dapat dipindah tanam pada media tanam berupa sekam, tanah lempung, serta pasir dengan perbandingan 2 : 2 : 1. Bibit dipindah tanam secara hati-hati bersama dengan media semai ke dalam lubang tanam. Area sekitar perakaran dipadatkan untuk menopang berdirinya tanaman.
4. Pemeliharaan Pemeliharaan dilakukan dengan pemupukan, pengairan, dan penyiangan gulma. Pemupukan aglonema dilakukan dengan menggunakan pupuk cair organik yang dilarutkan dalam air. Dosis pupuk 5-10 ml/L air yang diaplikasikan dengan cara dikocorkan pada media tumbuh tanaman atau disemprotkan pada tanaman seminggu sekali. Pengairan dilakukan minimal sehari sekali. Penyiangan gulma dilakukan secara rutin seminggu sekali. Pemberantasan hama dapat dengan menggunakan beberapa jenis insektisida seperti insektisida berbahan aktif malathion atau spionosad
Komentar
Posting Komentar